Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada proses komunikasi dua arah diantara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah yaitu dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung. Model interaksional merujuk pada model komunikasi yang dikembangkan oleh para ilmuwan sosial yang menggunakan perspektif interaksi simbolik. Model interaksional ini “berlawanan” dengan model stimulus-respons (S-R) dan model-model linier lainnya. Selain itu dalam model interaksional manusia dianggap lebih aktif, sehingga model ini jauh berbeda dengan interaksi biasa yang ditandai dengan pertukaran stimulus-respons.
Model interaksional ini sebenarnya sangat sulit untuk digambarkan dalam suatu model diagramatik, karena karakternya yang kualitatif, nonsistemik, dan nonlinier. Model verbal lebih sesuai digunakan untuk melukiskan model ini. Menurut model interaksi simbolik, orang-orang sebagai peserta komunikasi (komunikator) bersifat aktif, reflektif dan kreatif,menafsirkan, menampilkan perilaku yang rumit dan tidak mudah diramalkan. Dalam konteks ini, Blumer mengemukakan tiga premis yang menjadi dasar model ini:
- Manusia bertindak berdasarkan makna yang diberikan individu terhadap lingkungan sosialnya (simbol verbal, simbol nonverbal, lingkungan fisik).
- Makna itu berhubungan langsung dengan interaksi sosial yang dilakukan individu dengan lingkungan sosialnya.
- Makna diciptakan, dipertahankan dan diubah lewat proses penafsiran yang dilakukan individu dalam berhubungan dengan lingkungan sosialnya.
Karena itu individu terus mengalami perubahan, masyarakat pun berubah melalui interaksi. Sehingga interaksi menjadi variabel yang menentukan perilaku manusia.
Elemen lain yang juga menjadi hal penting dalam model interaksional adalah bidang pengalaman seseorang. Mengapa bidang pengalaman seorang menjadi penentu yang penting? Dalam berkomunikasi, adanya pengalaman serta budaya seseorang dapat menjadi penentu orang tersebut dalam berkomunikasi, menyampaikan pesan dan menanggapinya.
Para peserta komunikasi menurut model interaksional adalah orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial, tepatnya melalui apa yang disebut pengambilan peran orang lain. Diri berkembang lewat interaksi dengan orang lain, dimulai dengan orang terdekatnya seperti keluarga dalam suatu tahap yang disebut tahap permainan dan terus berlanjut hingga kelingkungan luas dalam suatu tahap yang disebut tahap pertandingan.
Windy Fitri Astuti (090903922)
Mulyana, Deddy, M.A.,Ph.D.2005. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. PT Remaja Rosda Karya: BandungWest, Richard. Lynn H.Turner. 2008. Pengantar Teori Komunikasi I Edisi 3. Salemba Humanika : Jakarta.
http://jurusankomunikasi.blogspot.com/2009/03/model-komunikasi-menurut-para-ahli.html
http://aton29.wordpress.com/2010/04/27/komunikasi-interpersonal/